gambar alat musik tradisional sumbawa

Gambaralat musik tradisional dari Sumatera utara Garantung. Garantung atau kolintang merupakan alat musik tradisional sumatera utara tepatnya daerah Toba, Garantung / Kolintang ini terbuat dari sebuah kayu yang berbentuk rapi dan memiliki 5 buah sekat nada yang berbeda dan biasanya fungsinya sebagai pembawa melodi. PropinsiNusa Tenggara Barat tidak hanya menyuguhkan keindahan melalui wisata bahari dan alamnya saja, melainkan propinsi ini juga menyuguhkan keindahannya melalui wisata budaya. Salah satu wisata budaya yang dapat anda jumpai di propinsi ini yakni tarian-tarian tradisional suku Sasak, Samawa, dan Mbojo. Pada artikel sebelumnya kami telah memberikan informasi untuk anda tentang Tarian 7 Palompong/Cungklik. Penutup. Alat Musik NTB - Siapa yang tidak mengenal Nusa Tenggara Barat, sebuah wilayah Indonesia tengah yang sangat eksotis, terkenal di dalam dan luar negeri. Nusa Tenggara Barat bukan tanpa alasan menjadi sebuah wilayah yang disenangi, hal ini karena keindahan alam dan kekayaan budayanya. AlatMusik Tradisional Nusa Tenggara Barat (NTB) Di artikel kali ini, kami akan membahas 7 alat musik tradisional NTB yang di antaranya alat musik yang bernama Serunai Pareret, Satong Srek, Gula Gending, Palompong atau Cungklik, Genggong, dan Gendang Buleq. Penjelasan dan gambar dari masing-masing alat musik tersebut antara lain sebagai berikut. Gandayaitu alat musik tradisional yang berasal dari Sulawesi juga disebut dengan nama "Kanda". Alat musik ini merupakan jenis alat musik pukul seperti gendang namun memiliki ukuran lebih kecil dan lebih ramping dibanding dengan Gendang Jawa. Ganda ini juga mempunyai bunyi yang hampir sama dengan gendang kecil yang berasal dari provinsi lainnya. Frau Sucht Ein Mann Für Eine Nacht. Sumbawa merupakan sebuah pulau yang sangat luas dan terletak di Indonesia tepatnya provinsi Nusa Tenggara Barat. Pulau ini memiliki keanekaragaman budaya yang masih kental secara tradisional dan terus dikembangkan. Salah satunya alat musik tradisional Sumbawa dengan waktu penggunaannya yang berbeda-beda. Namun dimainkan bersamaan akan menghasilkan perpaduan suara indah. Selain dikenal dengan keindahan alamnya, pulau ini memiliki jenis alat musik tradisional yang saat ini terus dikenalkan ke kancah dunia. Biasanya digunakan untuk berbagai acara tertentu di setiap daerah dengan jenis yang berbeda. Hingga saat ini alat musik tersebut masih sering digunakan dan terus dimainkan agar tidak menghilangkan sesuatu yang masih tradisional. Kegunaan Alat Musik yang Sangat Luas Gambar oleh Catherine Chandler dari Pixabay Mengembangkan minat bakat seseorang bisa mempelajari sebuah penggunaan setiap alat musik yang diinginkan. Disetiap daerah Indonesia sangat beragam jenis alatnya dan suara yang dihasilkan dengan cara memainkan yang berbeda pula. Dengan jenis yang berbeda membuat Indonesia memiliki keragaman alat musik yang sangat banyak. Menjadi pengisi suara ketika adanya seni tari menjadi salah satu cara untuk menggunakan sebuah alat untuk menghasilkan musik. Tarian tanpa sebuah musik akan kurang menarik dan tidak bersemangat. Menjadi penghibur ketika seseorang sedang jenuh atau bosan, kejenuhan tersebut bisa diatasi dengan musik yang merdu. Saat ini sangat mudah untuk mendengarkan suara musik hanya dengan membuka smartphone Suara musik yang dihasilkan dari setiap alatnya sangat berbeda dan memiliki ciri khas yang unik. Berfungsi untuk mengadakan sebuah upacara keagamaan dan acara khusus dari daerah tertentu salah satunya Sumbawa. Ketika berkunjung di daerah tertentu akan mendengar suara musik yang dimainkan dengan alat berbentuk unik sebagai pengenalan suara yang dihasilkan kepada banyak orang. Iringan alat musik dengan berbagai acara seni tari dan lainnya membuat sesuatu menjadi meriah. Ada suara yang dihasilkan untuk melakukan pengobatan yang sudah dipercayai oleh masyarakat yang tinggal di salah satu daerah NTB tersebut. Daftar Alat Musik Serta Waktu Penggunaannya Desain dan juga cara memainkannya masih menggunakan cara lama yang dimainkan oleh orang zaman dulu. Alat musik mengeluarkan suara yang berbeda di setiap jenisnya, hal ini yang membuat banyak orang tertarik dengan budaya tradisional dan jenisnya. Ada banyak alat musik tradisional Sumbawa yang saat ini masih digunakan dan terus dipelajari masyarakatnya, berikut di antaranya 1. Satong Srek Alat musik pertama yang menarik perhatian banyak orang ketika dimainkannya memiliki nama satong srek. Dengan desain yang terlihat tradisional masih terbuat dari sebuah kayu dan penghasil musiknya dari seng. Teknik memainkan satong srek ini sangat mudah yaitu dengan cara dipukul sehingga mengeluarkan suaranya. Biasanya satong srek dimainkan sebagai pengiring tarian yang salah satunya adalah tari nguri dan badede. Ketika dimainkan dengan alat musik modern akan menghasilkan perpaduan yang mengesankan. Jika ingin mencobanya dapat mengunjungi daerah asalnya sehingga bisa mempelajari tekniknya. 2. Gendang Beleq Masih berada di alat musik yang terbuat dari kayu yaitu gendang beleq yang memiliki ukuran seperti artinya. Untuk menggunakannya harus digendong dengan mengaitkan tali ke leher pemain. Kemudian suara yang dihasilkan akan keluar ketika pemain memukul bagian kanan dan kirinya yang terbuat dari kulit. Kulit tersebut memantulkan suara yang besar di setiap pukulannya. Untuk menggunakan gendang beleq ini harus dimainkan di lapangan yang berukuran luas sehingga para penonton dapat mendengar hasil suara yang indah. Seperti halnya digunakan untuk acara besar yang dilaksanakan di luar ruangan sesuai dengan budaya Sumbawa. 3. Pelompong Diketahui alat musik tradisional Sumbawa sangat banyak yang salah satunya adalah pelompong. Rata-rata terbuat dari kayu untuk menghasilkan sebuah suara dan dipadukan dengan alat lainnya dan menghasilkan musik. Memainkannya hanya dengan memukul kayu yang berada di bagian atas sesuai dengan urutan suara yang ingin dihasilkan. Penggunaan alat musik ini untuk menghibur diri sendiri yang sedang kesepian dengan memainkannya menggunakan palu kayu. Namun saat ini penggunaannya di mainkan oleh wanita yang menjadi pengiring tarian berirama cepat. Baca juga Alat Musik Tradisional Suku Dayak 4. Serunai Pareret Bentuk alat musik satu ini seperti terompet datar yang menghasilkan musik melalui 7 lobang di kayunya. Serunai pareret memiliki satu lobang berlawanan seperti suling sehingga menjadi bagian dari musik orkestra. Jenis serunai sangat banyak sehingga memiliki lubang yang sangat bervariatif untuk menghasilkan musik yang beriringan dengan alat tradisional lainnya. Menggunakan serunai pareret pada orkestra yang berfungsi untuk menghasilkan suara melodi yang indah. Biasanya pareret dimainkan ketika upacara persembahyangan atau acara keagamaan bagi penganut agama Hindu. 5. Sarone Permainan musik yang indah akan didapatkan dengan memainkan alat yang bernama sarone dan berasal dari Sumbawa. Ciri fisiknya yang menyerupai klarinet namun terbuat dari bahan tradisional yaitu daun lontar dan juga bambu. Perpaduan kedua bahan ini menghasilkan suara yang cukup besar, pada bambunya terdapat lubang nada. Dipercayai bahwa alat musik ini dapat mengusir roh yang berada pada badan manusia dan dapat menyembuhkan penyakit dengan membakar kemenyan terlebih dahulu. Cara memainkannya dengan menutup dan membuka lubang nada dan meniupnya sehingga melodi yang indah akan terdengar. 6. Genggong Menggunakan alat musik tradisional Sumbawa dengan cara meniupnya untuk menghasilkan suara bernama Genggong. Tidak terbuat dari kayu melainkan bambu dengan beras dan andang lainnya yang dibuat setiap hari jumat. Ada 2 jenis yang dimiliki alat musik ini yaitu lanang dan wadah serta suara yang dihasilkan akan bernada tinggi dan rendah. Penggunaan genggong ini digunakan ketika adanya acara pernikahan adat dan juga acara hiburan seperti seni tari. Genggong dimainkan bersama dengan alat musik lain sebagai pengiring dengan cara ditiup seperti harpa. 7. Drudiana Masih dengan alat musik tradisional Sumbawa yang terbuat dari bambu dengan bentuknya seperti garpu tala yang menyerupai huruf Y. Suara yang dihasilkan sangat besar dan cara memainkannya dengan menghentakkannya pada lantai. Resonansi akan keluar setelah alat ini dihentakkan sehingga dapat dimainkan bersamaan dengan musik lainnya. 8. Gula Gending Mendengar dan melihat permainan alat musik tradisional Sumbawa yang dilakukan dengan cara dipukul akan sangat menyenangkan. Karena gula gending sangat menarik banyak orang ketika mendengar pukulannya. Bahan yang berasal dari seng digunakan sebagai jualan arum manis dan mengeluarkan suara yang nyaring akan menarik pembeli. Penggunaannya dilakukan setiap penjual arum manis berkeliling di desa untuk menemukan pembeli. Suara yang dihasilkan sudah memiliki ciri khas tersendiri untuk menandakan kehadiran penjual arum manis ini. 9. Terumpang Sumbawa masih memiliki alat musik yang menarik perhatian banyak orang yaitu terumpang dengan desainnya yang bulat. Suara yang dihasilkan tersebut berasal dari alat musik berbentuk seperti mangkuk ini. Memainkannya dengan cara memukul bagian tengah yang terlihat menonjol sehingga menghasilkan suaranya yang khas. Terumpang biasanya digunakan ketika adanya tarian dan juga acara yang dilakukan di ruangan terbuka. Suara musik tersebut akan mengiringi alat musik tradisional Sumbawa lainnya dan menghasilkan iringan yang merdu. Itulah beberapa alat musik tradisional Sumbawa beserta waktu penggunaannya. Ada banyak acara yang membutuhkan alat musik tersebut yang memiliki makna tersendiri. Selain itu musik dimainkan dan menghasilkan suara dapat menghibur banyak orang yang mendengarnya. Sumbawa tidak hanya memiliki pemandangan alam yang indah namun juga alat musik dan tarian untuk berbagai acara. Musik tradisional Sumbawa merupakan musik ritmis, atau musik yang aksentuasinya lebih pada irama, bukanlah musik melodius. Dalam Musik Etnik Sumbawa tidak terdapat gamelan seperti musik daerah Bali, Lombok maupun Jawa. Gamelan bagi daerah-daerah tersebut selain berfungsi sebagai pembawa melodi alunan, juga sebagai roh’ musik, berbanding terbalik dengan Musik Tradisional Sumbawa yang alat musik utamanya justru adalah genang gendang yang berfungsi sebagai pembawa ritme atau pemimpin irama. Sebagai sebuah musik ritmis, Musik Daerah Sumbawa kaya dengan irama yang terwakilkan dalam temung jenis pukulan, baik temung yang terdapat pada genang, rebana, palompong, dsb. Dalam Musik Tradisional Sumbawa, keberadaan serune yang merupakan satu-satunya alat musik tiup yang memiliki notasi yang paling sering digunakan, hanya berfungsi untuk memberi nuansa melodis, namun alunannya tetap mengikuti alur musik yang dibuat oleh genang sebagai pemimpin irama. A. Ragam Ansambel Musik Secara harfiah ansambel berarti kumpulan atau gabungan, dengan demikian ansambel musik berarti kumpulan alat musik. Di Indonesia terdapat beraneka ragam ansambel musik tradisi, seperti Ansambel Gordang Sambilan yang merupakan Musik Adat masyarakat Mandailing, Tapanuli Selatan, Ansambel Angklung Bungko dari Cirebon, dll. Di Kabupaten Sumbawa, dari hasil pendataan, ditemukan beberapa ansambel baru selain ansambel yang sudah ada, antara lain 1. Ansambel Musik Gong genangAnsambel Musik Gong Genang adalah sekelompok alat musik tradisional Sumbawa yang dimainkan secara bersamaan dalam beberapa komposisi musik. Ansambel ini dapat juga dikatakan sebagai musik orkestranya Sumbawa. Alat-alat musik yang dimainkan dalam ansambel ini adalah Genang sebanyak 2 buah, yaitu genang penganak dan penginak, Serune ; 1 buah, Rebana Kebo ; min 1 buah Gong ; 1 buah, Palompong ; 1 buah Santong Srek ; 1 buah, Dll sesuai dengan untuk Kabupaten Sumbawa Barat ditambah dengan Tawa-Tawa, sejenis gong kecil, 1 Musik Gong Genang digunakan untuk mengiringi Tari Daerah Sumbawa, gentao, ngumang, beberapa upacara adat, dsb. Pada awalnya, ansambel ini hanya terdiri dari genang, serune dan gong, namun pada perkembangan berikutnya, mendapat penambahan alat musik lainnya, yaitu palompong, santong srek, dll. Motor penggerak ansambel ini adalah genang yang berfungsi sebagai pembawa rhytme atau irama melalui temung jenis pukulan genang. Ansambel Musik Ketong Kasalung Ansambel Musik Ketong Kasalung merupakan sebuah ansambel yang seluruh alat musiknya terbuat dari bambu, dan digunakan untuk mengiringi sebuah tembang yang dibuat secara khusus dengan warna yang berbeda dengan tembang-tembang yang ada. Ansambel ini merupakan hasil eksperimentasi dari seniman Sumbawa yang berasal dari Kecamatan Lunyuk, yaitu Ace Let Luar dan kawan-kawannya. Nama-nama alat yang terdapat dalam ansambel ini adalah Ketong SalungTerdiri dari 7 tujuh buah ketong bambu besar dan tebal dengan berbagai macam ukuran. Cara memainkannya dengan memukul bagian bawah ketong ke lantai sehingga menghasilkan suara yang beraneka ragam tergantung dari ukuran ketong. Ketong yang besar akan menghasilkan suara yang agak ngebas sedangkan ketong kecil memunculkan bunyi yang nyaring. Ketong NgentongKetong yang di gantung. Ketong ini memiliki notasi dan berfungsi sebagai pembawa melodi. Ketong KosokAdalah sebuah alat musik yang dimainkan seperti marakas. Alat ini dibuat dari ketong yang beruas pendek. Serune Pincuk SegantangSerune pincuk segantang merupakan serune yang berukuran panjang dan besar. Panjangnya bisa mencapai sekitar 1,5 meter. Sarumungnya terbuat dari bambu yang dianyam. Genang PetungMerupakan sebuah genang gendang yang terbuat dari ketong yang berukuran besar, yang di bagian lubang kiri kanannya di lapisi dengan kulit kambing. Rebab KetongRebab yang dibuat dari ketong. SekapakSebuah alat musik yang terbuat dari seruas bambu yang dibelah sampai batas buku, kemudian dilubangi sampai tembus sebagai tempat tangan untuk mengadu atau membenturkan antara buku yang satu dengan yang lain sehingga bersuara dengan keras. Serune OdeSerune biasa yang sering digunakan dalam berbagai moment kesenian alat musik yang lahir dari hasil eksperimentasi, ansambel ini belum begitu memasyarakat. Namun demikian, ansambel Ketong Kasalung memiliki potensi untuk dikembangkan karena memiliki keunikan dan memberi warna baru bagi musik tradisional Sumbawa. Ansambel Musik Kolaborasi dan Kontemporer Selain dari 3 tiga ansambel diatas, juga terdapat 1 satu lagi jenis ansambel di Sumbawa yaitu Ansambel Musik Kolaborasi dan Kontemporer. Ansambel ini merupakan gabungan dari alat musik tradisional dengan tradisional, dan tradisional dengan modern. Ansambel ini sudah beberapa kali dipentaskan, dan merupakan ajang uji coba bagi para pemusik Sumbawa. 0% found this document useful 0 votes509 views6 pagesDescriptionAlat Musik SumbawaCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes509 views6 pagesAlat Musik SumbawaJump to Page You are on page 1of 6 You're Reading a Free Preview Pages 4 to 5 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Berbicara tentang ragam jenis alat musik tradisional Indonesia, tentu berkaitan dengan sumber daya alam dan beragam jenis tumbuhan yang bermanfaat untuk menciptakan alat musik tradisionalnya. Salah satunya ialah masyarakat agraris dengan sawah sebagai sumber mata pencahariannya sebagai petani. Mulai dari mempersiapkan lahan, mencangkul, membajak, membersihkan pematang sawah, menanam padi, merawat hingga memanen padi. Melalui tahapan dalam mempersiapakan padi tadi, maka terdapat narasi-narasi yang berkembang di masyarakat untuk menghibur diri dari kejemuan usai beraktivitas pertanian di sawah. Kejenuhan ini memberikan ide kepada petani untuk menciptakaan alat musik tiup yang berasal dari batang padi, yaitu serune. Seiring perkembangan zaman, alat musik tiup itu bersalin rupa, menjadi terbuat dari tanaman di seluruh wilayah Indonesia, narasi yang berkembang tentang alat musik tradisional selalu merupakan warisan orang-orang terdahulu. Terbuat dari tanaman yang dimanfaatkan, dikembangkan, dan dimodifikasi oleh generasi berikutnya. Salah satunya, alat musik tiup serune Etnis Samawa Pulau awalnya, alat musik tiup serune berfungsi untuk menghibur diri di kala jenuh. Namun seiring waktu, alat musik tiup ini berfungsi sebagai sarana ekspresi dan seremonial di berbagai perhelatan adat, upacara pernikahan, dan acara-acara pemerintahan. Konsep dalam pertunjukan pun mengalami perubahan, baik dari segi musikal maupun penyajiannya. Di Indonesia, terdapat jenis alat musik tiup seperti serune kalee yang berasal dari Aceh, sonai gandai dari Bengkulu, serunai banjar dari Suku Banjar Kalimantan Selatan, serunai Minangkabau, dan lain sebagainya. Dari segi penamaan, ada kesamaan dan ada pula perbedaan. Begitu juga dengan bentuk serune yang berbeda-beda sesuai pengetahuan lokal dan budaya musikal masyarakatnya. Pada tulisan kali ini, saya akan membahas alat musik tiup serune yang berasal dari Etnis Samawa Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Etnis Samawa sungguh meyakini bahwa serune merupakan salah satu ciri dari etnis yang diwariskan dari orang-orang tua terdahulu di Pulau Sumbawa. Alat musik tiup ini dihadirkan dan dimanfaatkan, baik secara tunggal maupun bersama-sama dalam satu kelompok ansambel musik tradisional Etnis Samawa ataupun musik Serune Etnis SamawaAlat musik serune merupakan alat musik tiup yang termasuk ke dalam klasifikasi aerophone. Sumber bunyinya berasal dari pergeseran udara, sehingga menghasilkan bunyi pada alat musik tersebut. Alat musik tiup serune memiliki karakter suara yang tinggi, sehingga pada saat mendengarnya, timbul perasaan senang dan gembira selepas menjalani rutinitas yang dengan fungsinya, serune selalu digunakan dalam upacara-upacara penyambutan raja pada masa Kesultanan Sumbawa. Namun kini, digunakan juga sebagai media ekspresi musik hiburan rakyat, seperti upacara adat pernikahan, khitanan, penyambutan raja Kesultanan Sumbawa, dan acara-acara yang digelar oleh pemerintah daerah alat musik serune terdiri dari empat bagian. Pada bagian pertama, terdapat sarumung ode berbentuk lingkaran kecil, terbuat dari daun lontar, dililit dengan sebanyak dua lembar dengan diameter 3 cm yang berfungsi sebagai penahan bibir. Kedua, batang serune terbuat dari buluh dengan panjang 15 cm, terdiri dari tujuh lubang, enam di atas dan satu dibawah di bagian pangkal buluh. Ketiga, sarumung rea yaitu penopang yang terbuat dari daun lontar yang dililit sebanyak empat kali. Bagian ini berfungsi sebagai resonator. Keempat, anak serune terbuat dari buluh dengan panjang 5 cm. Anak serune ini dimasukkan ke dalam lubang pangkal batang dengan ela atau lidah menghadap ke atas sebagai media untuk menghembuskan serune tadi dengan panjang 5 cm Hery seniman dan budayawan Sumbawa.Seorang pemain serune dapat dikatakan mahir ketika ia mampu memainkan serune dengan teknik meniup semalik iyak, yang berarti mengembalikan nafas selama memainkannya. Biasanya, untuk melatih teknik meniup serune, digunakan batok kelapa dengan pipa kecil, kemudian ditiup secara terus-menerus wawancara dengan Idham, pemain serune. Selama permainan serune, terdapat siklus temung atau repertoar yang menjadi dasar dalam setiap permainan merupakan salah satu warisan musikal Etnis Samawa tak benda yang sampai kini masih terawat dan masih dimainkan oleh generasi saat ini. Tak heran, ada banyak ragam jenis temung dalam pertunjukan musik serune. Adapun beberapa dari temung itu, seperti temung ayam iring anak, temung barapan kebo, temung pade pata, temung gitik, temung serune genang desa, semua temung tersebut dapat dimainkan secara solo instrumen oleh seorang pemain serune atau kelompok itu, ada pula temung gong genang dalam pertunjukan musik yang selalu menggunakan serune. Temung itu ialah temung pakan jaran, asrama, dan sama puju. Menurut masyarakat Etnis Samawa, konon temung-temung itu berasal dari realitas kehidupan sosial sehari-hari masyarakat. Misalnya, temung pakan jarang yang idenya bermula selepas memberi makan kuda pacuan wawancara dengan Idham, pemain serune.Alat musik serune merupakan alat musik solo yang dapat berdiri sendiri tanpa perlu dukungan alat musik ansambel musik tradisi lainnya. Pasalnya, serune merupakan alat musik melodis dengan karakter suara lengking tinggi yang dimainkan oleh seorang pemain serune yang terdengar seperti satu tarikan nafas yang tidak nada-nada yang dihasilkan oleh seorang pemain serune terkadang mendekati nada pentatonis dengan pitch yang kurang tepat. Nada tersebut merupakan pengalaman musikal seorang pemain serune melalui proses pembelajaran aural praktek meniru yang diperoleh dari permainan seniman-seniman senior Etnis Samawa. Biasanya, pemain serune muda, seusai belajar dengan seniman senior, mereka akan melatih skill individu dengan penuh kesabaran, keuletan, dan ketekunan. Terutama, teknik permainan improvisasi, pemilihan nada-nada, dan teknik hembusan yang mempengaruhi bunyi alat musik serune tersebut. Tujuannya, agar dapat menjadi pemain serune profesional, tentunya dibarengi dengan jam terbang yang perkembangannya, banyak dari kaum milenial turut berpartisipasi dan berkreativitas dengan alat musik serune. Salah satunyam membuat alat musik serune bertangga nada diatonis untuk kepentingan musik pop daerah Etnis Samawa. Tujuannya, tak lain agar dapat menarik perhatian masyarakat agar turut mengapresiasi alat musik serune, mengingat musik pop daerah kini sering meminjam tangga nada diatonis barat, namun lirik lagunya tetap berbahasa Etnis komposisi musik pop daerah berkolaborasi dengan alat musik serune semakin populer di era sosial media saat ini. Tak jarang, kawula muda Etnis Samawa berlomba-lomba dalam menciptakan karya musik dan lagu baru menggunakan bahasa daerah Etnis Samawa dengan cara direkam, lalu dipromosikan dan dipopulerkan melalui media sosial, seperti melalui kanal kolaborasi dengan kelompok band, alat musik serune tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi generasi muda di Kabupaten Sumbawa. Mereka pun telah memiliki nilai-nilai kesadaran untuk merawat dan melestarikan seni musik daerah di tempat tinggalnya. Untuk saat ini, tepatnya di sekolah-sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA, terdapat ekstrakurikuler musik Etnis Samawa, seperti rebana ode, rabana rea, gong genang, dan alat musik serune. Alat musik serune dapat dikatakan sebagai alat musik praktis yang dapat dibawa ke mana saja, lantaran ukurannya yang minimalis. Inilah yang membuat masyarakat Etnis Samawa tertarik untuk Nadya Gadzali Alat Musik Tradisional Sumatera Utara – Sumatera Utara berada pada pulau Sumatera dan ibukotanya Medan, Provinsi dengan 419 pulau yang menyimpan kekayaan alam yang sangat berlimpah. Pada bidang seni rupa SumUt terkenal dengan adatnya yang mencampurkan seni pahat dan ukir. Gambar alat musik tradisional sumatera utara Pada Sumatera Utara-pun terdapat perbedaan antara seni tari yang mempunyai sifat magis tarian sakral dan terdapat juga yang bersifat hanya untuk hiburan saja. Selain itu, pada bidang arsitektur ada suatu contoh yang bisa saya sebutkan yang berasal dai SumUt adalah tenunan, bagian kesenian menarik dari suku Batak. Penggolongan seni tari tradisional memiliki berbagai jenis. Ada yang bersifat magis, ada tarian sakral, ada pula yang bersifat hiburan semata seperti contoh tari profan. Gambar Alat Musik Tradisional Sumatera Utara Sebelumnya saya sudah memberikan dan membahas informasi tentang alat musik tradisional Sumatera Barat pada artikel sebelumnya, dan pada kali ini, sekali lagi saya ingin membagi informasi macam-macam alat musik tradisional Sumatera Utara dan gambarnya. Alat Musik Tradisional Sumatera Utara Menurut informasi yang di dapat terdapat 10 buah alat musik tradisional di Sumatera Utara yang bisa di pelajari. Provinsi yang dulunya bernama Gouvernement van Sumatra ini mempunyai kekayaan alam dan keragaman suku-suku yang ada juga mempunyai alat musik tradisional yang sangatla apik untuk dipelajari. [irp posts=”421″ name=”5 Alat Musik Tradisional Sumatera Selatan lengkap”] Fungsi alat musik tradisional Sumatera Utara bermacam-macam, ada yang hanya dimainkan pada upacara-upacara adat yang diselenggarakan, ada yang dimainkan sebagai pengiring tarian adat dan lain-lain. Sebagai contoh bisa dilihat alat musik tradisional Sumatera Utara Doli-Doli yang banyak di jumpai pada daerah Nias. 1. Aramba Gambar Alat Musik Tradisional Sumatera Utara Aramba Dalam Alat musik tradisional Sumatera Utara Aramba adalah alat musik yang sering dimainkan di acara perkawinan. Aramba dibuat dengan tembaga kuningan / logam perunggu, alat musik ini pun dipercaya berasal dari Nias. Aramba dimainkan dengan menggunakan cara memukul di bagian yang berbentuk bundar dan menonjol pada bagian tengahnya, seringnya Aramba digantungkan di seutas tali, bentuk alat musik tersebut mudah untuk dikenali karena adanya bentuk bundar yang menonjol di atasnya. Bentuk Aramba Aramba mempunyai diameter 40 com ~ 50 cm, lain halnya dengan Aramba yang dipakai keturunan bangsawan adalah Aramba Fatao dan Hongo yang berdiameter 60 cm ~ 90 cm. Jika kita lihat sekejap, Aramba seperti mempunyai 2 bagian, yairu bagian datar panjang dan bagian yang untuk dipukul, gambar alat musik tradisional Sumatera Utara ini seperti yang bisa kita lihat. 2. Doli-doli Gambar Alat Musik Tradisional Sumatera Utara Doli-Doli Alat musik Doli-Doli memanglah unik, sekilas mungkin akan ada yang berpendapat bentuknya seperti angklung, hanya saja cara menggunakannya den memegangnya pun berbeda. Pada daratan Melayu, masyarakat daerah sana mengetahui Doli-Doli dengan sebutan Kolintang. [irp posts=”325″ name=”9 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat Lengkap”] Doli-Doli dibuat dari 4 bilah kayu dan alat musik tradisional ini digunakan dengan cara dipukul. Alat musik tradisional Sumatera Utara Doli-Doli, bisa diteukan di daerah Nias. Alat musik ini dimainkan secara bersamaan dengan alat musik tradisional yang lain seperti Aramba dan pakpak. 3. Druri Dana Gambar Alat Musik Tradisional Sumatera Utara Druri Dana Ada lagi alat musik tradisional Sumatera Utara yang digunakan dengan cara dipukul, yaitu Druri Dana, alat yang terbuat dari kayu yang dipotong ini lalu di bentuk seperti gambar diatas. Alat musik ini merupakan alat musik yang mengeluarkan suara saat bambunya saling beradu. Druri Dana dipercaya berasal dari Nias, dan prinsip kerjangan layaknya alat musik tradisional Angklung. 4. Faritia Gambar Alat Musik Tradisional Sumatera Utara Faritia Faritia dibuat dengan bahan logam atau kuningan, alat musik ini masuk dalam golongan alat musik idiophone alat musik yang mengeluarkan suara dari getaran. Bentuk alat musik ini sama mirip dengan Talempong dari padang dan gamelan dari Jawa. Fatiria mempunyai bentuk bundar dengan diameter 23 cm dan mempunyai tebal 4 cm dengan bagian tengah yang menonjol untuk dipukul. Fatiria digunakan dengan alat pemukul khusus yang disebut Simalambuo atau kayu Duria, menurut infonya Fatiria adalah alat barter pada jaman dulu lalu masyarakat Nias membuat alat ini menjadi alat musik tradisional. Faritia memang mirip dengan Gong. hanya ukuran yang lebih kecil daripada Gong. Cara menggunakannya-pun sama seperti gong, dipukul dan akan mengeluarkan bunyi khas. 5. Garantung / Kolintang Gambar Alat Musik Tradisional Sumatera Utara Garantung Garantung merupakan alat musik tradisional dari provinsi Sumatera Utara yang tepatnya ada daerah Batak Toba, alat musik yang dibuat dari kayu dan bentuknya ditata rapi dan mempunyai 5 bilah nada yang berfungsi sebagai pembawa melodi. Garantung masuk dalam golongan Xylophone batang-batang yang mengeluarkan nada Selain untuk pengiring melodi, Garantung terkenal juga sebagai penstabil ritme variable di setiap lagu-lagu tertentu dengan menggunakannya dengan teknik Mamalu. Alat musik Garantung memiliki susunan yang terdiri dari 7 wilahan yang tersusun rapi, digantung diatas kotak yang kegunaannya sebagai resonatornya. Garantung digunakan dengan dua buah stik di tangan kanan dan kiri. Teknik yang sering digunakan ialah tangan kiri sebagai pembawa melofi dan ritme memukul bagian tankai Garantung sekaligus saat memainkan lagu. 6. Gonrang Gambar Alat Musik Tradisional Sumatera Utara Gonrang Gonrang adalah hasil dari kesenian masyarakat Sumalungun yang mempunyai fungsi di masyarakat daerah tersebut. Gonrang tersusun dari beberapa alat musik yang memiliki makna-makna yang berbeda. Gonrang tidak bisa lepas dari kehidupan dan acara adat dalam budaya Simalungun. Pada kesenian dan kebudayaan Simalungun, Gonrang mempunyai dua makna yaitu religi/sakral dan bersifat rekreatif menghibur. [irp posts=”272″ name=”15 Alat Musik Tradisional Sumatera Utara Lengkap”] Pada masyarakat Simalungun, Gonrang adalah alat musik utama yang selalu hadir di acara-acara penting seperti contoh pernikahan, kematian dan pesta adat tetapi peranan dari alat musik Gonrang ini sudah kurang untuk diminati karena perannya sudah tergantikan dengan alat musik modern. 7. Gordang Gambar Alat Musik Tradisional Sumatera Utara Gordang Gordang masuk dalam alat musik tradisional Sumatera Utara yang digunakan dengan cara dipukul, untuk gendang dari taganing yang mempunyai peran sebagai pengatur ritme dan sangat serbaguna, itulah Gordang. Gordang adalah instrumen musik yang tersusun dari 9 buah Gendang, bentuk dari Gordang adalah susunan dari Gendang-Gendang besar yang disusun secara rapi dan berurutan. Gordang biasa dimainkan saat ada pementasan upacara adat, penyambutan , acara pernikahan dan juga kadang untuk “acara kematian” . Gordang sering digunakan dengan alat musik tradisional dari Sumatera Utara yang lainnya. 8. Gendang Singanaki Gambar Alat Musik Tradisional Sumatera Utara Gendang Singanaki Gendang Singanaki dibuat menggunakan bahan Kayu dan potongan kulit binatang, Gendang yang khas di daerah Batak Karo yang mempunyai 2 bagian berbeda yaitu penganaki dan anak gendang yang dijuluki Gerantung / enek-enek, yang berukuran kecil ramping. Untuk menggunakannya anda perlu alat untuk memukulnya. [irp] Gendang Singanaki dipakai sebagai alat penentu ritme dalam sebuah ensambel musik, alat musik ini biasa dimainkan bersamaan dengan alat musik lain seperti Sarune, Gendang Singanaki sering dimainkan di upacara adat yang bernuansa religi atau acara guro-guro aron. 9. Gendong Sisibah/Pakpak Gambar Alat Musik Tradisional Sumatera Utara Gendang Sisibah Jika anda mencari arti dari Gendang Sisibah/pakpak ini artinya merupakan Sembilan yang dimana pada bagian sisinya diletakkan dalam satu rak yang dipukul memakai pemukul yang dibuat dari kayu / alat pukul lainnya. Gendang Sisibah banyak ditemuai pada daerah Sumatera Utara untuk mengiringi upacara adat yang berada di PakPak Dairi dalam acara suka maupun duka. Bisa dikatakan Gendang Sisibah merupakan jenis Ensembel musik yang asalnya dari Pakpak. Sumatera Utara yang mempunyai susunan dari sembilan gendang yang mempunyai 1 sisi saja, Kalondang, Lobat, Kecapi, dan Gong. Lalu Ensembel musik yang digunakan untuk mengiringi upacara-upacara adat di daerah sana. 10. Gong dan Penganak Gambar Alat Musik Tradisional Sumatera Utara Gong dan Panganak Penganak dan Gong termasuk ke dalam alat musik idiophone bergetar untuk menghasilkan suara. Alat musik ini mempunai perbedaan dengan gong nusantara lainnya perbedaan tersebut ada pada ukuran dan lebar diameternya. Alat musik ini mempunyai ukuran diameter yang bisa dibilang cukup besar mencapai 68 cm dan penganaknya berukuran kecil sekitar 16 cm. Gong dan penganak dibuat dari logam kuningan, sedangkan pemukulnya yang dijuluki Palu-palu dibuat dengan bahan kayu yang memakai benda lunak pada ujungnya biasanya diikatkan kain. 11. Hapetan atau Hasapi Gambar Alat Musik Tradisional Sumatera Utara Hapetan dan Hasapi Hapetan sudah terkenal oleh masyarakat Indonesia yang dibuktikan dengan nama dari “Hapetan” yang sudah tercatat di KBBI, Hapetan merupakan alat musik sejenis kecapi dari Tapanuli, berdawai dan digunakan dengan sebuah bilah petik. [irp] Hapetan termasuk jenis alat musik tradisional Sumatera Utara yang digunakan dengan cara di petik, cara memakainya pun mirip dengan gitar tradisional yang mempunyai 2 dawai dari daerah Tapanuli. Di daerah yang bernama Sumbawa, alat musik ini disebut Jungga. Jenis-Jenis Hasapi Hasapi memiliki 2 jenis alat musik, yaitu Hasapi Ende Instrumen pembawa melodi yang merupakan yang paling utama pada ensembel Gondang Hasapi. Hasapi Doal Instrumennya sama dengan Hasapi Ende, Tetapi bila dimainkannya Hasapi Doal mempunyai peran sebagai pembawa ritme konstan. 12. Ole-Ole Gambar Alat Musik Tradisional Sumatera Utara Ole-Ole Alat musik ini merupakan jenis alat musik tiup yang mempunyai badan yang di buat dari batang padi dan resonatornya dibuat dari daun kelapa atau enau, Ole-ole adalah alat musik sederhana yang masuk ke dalam jenis alat musik yang mempunyai sifat instrumen solo, Alat musik ole-ole dibuat dari satu ruas batang padi. Pada satu ruas padi itu pangkal ujung dekat ruasnya dipecah-pecah sedemikian rupa, agar pecahan batang tadi jadi penggetar udara untuk penghasil bunyi alat musik Ole-ole. Alat musik tiup ini juga memiliki lubang di batangnya. [irp] Lubang nada di alat ini tidak beraturan tergantung pada pembuat alat musik tersebut dan nada-nada yang ingin di capai, dibuat sedemikian rupa karena alat musik ini dibuat untuk hiburan pribadi. Pada pangkal ujungnya digulung daun tebu / kelapa / enau agar suara terdengar keras dan jauh. 13. Panggora Gambar Alat Musik Tradisional Sumatera Utara Panggora Panggora adalah alat musik yang berjenis Gong tetapi mempunyai bunyi yang lumayan unik, bunyi Panggora seperti itu karena alat musik ini digunakan oleh satu orang dengan pukulan dengan memakai stik, lalu setelah suara muncul nanti diredam dengan pegangan tangan. Panggora merupakan gong yang paling besar dengan diameter mencapai 37 cm dengan tebal 6 cm. Panggora memilii bentuk seperti gong yang berukuran sangat besar, besarnya melebihi Aramba dan Faritia. Panggora dibuat dari logam seperti besi, kuningan atau perunggu. Suara yang dikeluarkan juga nyaring dan keras. 14. Sarune Bolon Gambar Alat Musik Tradisional Sumatera Utara Sarune Bolon Sarune Bolon dibuat menggunakan logam, alat musik ini mempunyai 6 buah lubang nada yang di fungsikan utuh dan mempunyai peran sebagai pengiring melogi yang dihasilkan. Alat musik tradisional ini juga merupakan bagian dari perangkat Gondang Sabangunan dari daerah Batak Toba. [irp] Instrumen ini menggabungkan antara Taganing, Gondang, Ogung, Hesek, dan Adap. Sedangkan di masyarakat daerah Simalungun. Alat musik Sarune Bolong adalah bagian dari perangkat Gindrang Saparanggun. Sarune Bolong biasa digunakan bersamaan dengan Gondrong, Sipitu-pitu, Ogung, Mongmongan, dan Sitalasavak pada saat upacara adat. 15. Taganing Gambar Alat Musik Tradisional Sumatera Utara Taganing Taganing merupakan bagian dari alat musik Batak Toba yang mempunyai 5 buah gendang yang berfungsi untuk mengatur ritme di beberapa lagu daerah. Taganing bisa disebut juga Drum set melodis, alat musik ini digantung di sebuah rak yang sama. Bentuk dari Taganin seperti Gordang, hanya saja ukurannya yang bermacam-macam, yang paling besar merupakan Gendang yang paling kanan, semakin ke kiri ukurannya menjadi semakin kecil dan suara yang dikeluarkan berbeda karena memang itu tujuannya. Semakin ke kiri semakin tinggi juga nada yang dikeluarkan, Taganing sering dimainkan oleh 1 – 2 orang saja yang memainkan sebuah stik untuk memukul alat ini. Dibandingkan dengan Gordang, Taganing mempunyai musik yang terdengar lebih melodis. [irp] Itulah sedikit informasi yang bisa saya bagi ke anda tentang alat musik tradisional Sumatra Utara beserta keterangannya semoga kedepannya kita warga negara Indonesia bisa semakin tahu dan mencintai kesenian dan budaya kita terutama kesenian tradisional daerah. Semoga dengan postingan alat musik tradisional Sumatera Utara dan penjelasannya seperti yang berada diatas, akan semakin menambah wawasan kita terhadap kesenian dan kebudayaan lokal yang makin lama makin hilang oleh perkembangan zaman. Warning Parameter 2 to __search_by_title_only expected to be a reference, value given in /www/wwwroot/ on line 308 Check Also 6 Alat Musik Tradisional Makassar Lengkap Alat Musik Tradisional Makassar – merupakan alat musik yang digunakan pada tiap acara, baik pesta …

gambar alat musik tradisional sumbawa